Mengetahui Riwayat Hadits Shahih dan Dha'if 3
Kaidah Emas di Dalam Mengetahui Riwayat Hadits Shahih dan Dha'if
-Cara Kedua: Menghukumi Sanad secara bathin-
Abu ’Umar Usamah bin Athaya bin Utsman al-Utaibi
Pertama : Cara pertama diaplikasikan terhadap sanad hadits yang
dikehendaki penghukuman atasnya secara cermat.
Kedua : Dihimpun jalan-jalan hadits yang satu dari Mazhoonni
(sumber perkiraan)-nya.
Kelima : Ketahuilah, bahwa menghukumi suatu hadits adalah perkara yang paling sulit dan rumit, tidak ada yang mampu melakukannya kecuali hanya ulama ahli hadits senior. Maka berhati-hatilah di dalam penghukuman hadits dan janganlah tergesa-gesa. Jadikanlah apa yang saya tulis ini adalah suatu pelatihan dan pembelajaran saja bagi anda sampai anda menjadi mantap di dalam ilmu hadits. Perbanyaklah membaca buku-buku mushtholahul hadits, ilalul hadits, biografi para perawi dan biografi para imam, semoga Alloh memberikan taufiq-Nya atasku dan atas anda kepada apa yang Ia cintai dan Ridhai.
- Dari sahabat itu sendiri, akan diketahui al-Mutaba’ah dan al-Mukholafah, diketahui yang syadz dan illat.
- Dari sahabat yang meriwayatkan hadits itu sendiri –apabila ada pada mereka atau salah seorangnya- maka termasuk syawahid, dan dapat dihubungkan dengannya hadits-hadits mursal, mu’dhol, mauquf dan maqthu’ yang dihukumi marfu’ atasnya. Untuk hadits yang dapat menjadi shalih karena syawahid memiliki syarat, yang penting diantaranya adalah : hendaknya hadits itu tidak terlalu dha’if (syadid), tidak syadz dan tidak munkar. Dan diterapkan cara pertama untuk setiap sanad mutaba’aat dan syawaahid serta mukholafaat. Peringatan : Takhrij itu memiliki jalan-jalan yang diketahui perinciannya dari sumber perkiraannya.27
Kelima : Ketahuilah, bahwa menghukumi suatu hadits adalah perkara yang paling sulit dan rumit, tidak ada yang mampu melakukannya kecuali hanya ulama ahli hadits senior. Maka berhati-hatilah di dalam penghukuman hadits dan janganlah tergesa-gesa. Jadikanlah apa yang saya tulis ini adalah suatu pelatihan dan pembelajaran saja bagi anda sampai anda menjadi mantap di dalam ilmu hadits. Perbanyaklah membaca buku-buku mushtholahul hadits, ilalul hadits, biografi para perawi dan biografi para imam, semoga Alloh memberikan taufiq-Nya atasku dan atas anda kepada apa yang Ia cintai dan Ridhai.
والله أعلم وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Hanya Allohlah yang lebih tahu. Semoga Sholawat dan Salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan sahabat
beliau semuanya.
27 Diantara sumbernya adalah :
Kitabut Takhriij karya DR. Bakr ’Abdush Shomad ’Aabid, at-Takhirj wa
Diroosatul Asaaniid karya Mahmud ath-Thohhan dan Kitabu at-Ta`shil
karya DR. Bakr Abu Zaid.
28 Diantara buku tersebut
adalah : Kitab al-’Ilal karya Ibnul Madini, al-’Ilal wa Ma’rifatur
Rijaal karya Imam Ahmad, al-’Ilal karya Ibnu Abi Hatim dan al-’Ilal
karya ad-Daaruquthni. Sebagai tambahan juga buku-buku ar-Rijaal
(perawi hadits) saja yang mencakup naqd (kritik) para imam terhadap
riwayat-riwayat yang jumlahnya banyak sekali.
Sumber: http://dear.to/abusalma
0 komentar:
Post a Comment