Bulughul Maram: Bab Sholat I
Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Shalat
Dari Abdullah Ibnu Amr رضي الله عنه
bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Waktu Dhuhur ialah jika matahari telah condong (ke barat)
dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama waktu Ashar
belum tiba, waktu Ashar masuk selama matahari belum menguning, waktu
shalat Maghrib selama awan merah belum menghilang, waktu shalat Isya
hingga tengah malam, dan waktu shalat Shubuh semenjak terbitnya
fajar hingga matahari belum terbit."
Abu Barzah al-Aslamy رضي الله عنه
berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم
pernah setelah usai shalat Ashar kemudian salah seorang di antara
kami pulang ke rumahnya di ujung kota Madinah sedang matahari saat
itu masih panas. Beliau biasanya suka mengakhirkan shalat Isya',
tidak suka tidur sebelumnya dan bercakap-cakap setelahnya. Beliau
juga suka melakukan shalat Shubuh di saat seseorang masih dapat
mengenal orang yang duduk disampingnya, beliau biasanya membaca 60
hingga 100 ayat.
Ummu Salamah رضي الله عنها
berkata: Rasulullah صلی الله عليه وسلم
shalat Ashar lalu masuk rumahku, kemudian beliau shalat dua rakaat.
Maka aku menanyakannya dan beliau menjawab: "Aku sibuk sehingga
tidak sempat melakukan dua rakaat setelah Dhuhur, maka aku melakukan
sekarang." Aku bertanya: Apakah kami harus melakukan qodlo' jika
tidak melakukannya? Beliau bersabda: "Tidak." Dikeluarkan oleh Ahmad.
Menurut Riwayat Muslim dari Umar رضي الله عنه
tentang keutamaan mengucapkan kalimat per kalimat sebagaimana yang
diucapkan oleh sang muadzin, kecuali dua hai'alah (hayya 'alash
sholaah dan hayya 'alal falaah) maka hendaknya mengucapkan la haula
wala quwwata illa billah.
Dari Jabir رضي الله عنه
bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Barangsiapa yang ketika mendengar adzan berdoa:
Allaahumma robba haadzihi da'watit taammati, was sholaatil qooimati,
aati Muhammadanil washiliilata wal fadliilata, wab 'atshu maqooman
mahmuudal ladzi wa'adtahu (artinya: Ya Allah Tuhan panggilan yang
sempurna dan sholat yang ditegakkan, berilah Nabi Muhammad wasilah
dan keutamaan, dan bangunkanlah beliau dalam tempat yang terpuji
seperti yang telah Engkau janjikan), maka dia akan memperoleh
syafaat dariku pada hari Kiamat." Dikeluarkan oleh Imam Empat.
Dari Ummu Salamah رضي الله عنها
bahwa dia bertanya kepada Nabi صلی الله عليه
وسلم: Bolehkah seorang perempuan
sholat dengan memakai baju panjang dan kerudung tanpa sarung? Beliau
bersabda: "Boleh apabila baju panjang itu lebar menutupi punggung
atas kedua kakinya."
Zaid Ibnu Arqom berkata: Kami benar-benar pernah berbicara dalam
sholat pada jaman Rasulullah صلی الله عليه وسلم,
salah seorang dari kami berbicara dengan temannya untuk
keperluannya, sehingga turunlah ayat (Peliharalah segala sholat(mu),
dan sholat yang tengah dan berdirilah untuk Allah dengan khusyu'),
lalu kami diperintahkan untuk diam dan kami dilarang untuk berbicara. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
0 komentar:
Post a Comment