Imam Muslim: Kitab Iman Bab: 9-14

Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Iman

Bab 9: Dalil keabsahan Islam seseorang menjelang kematian, asal belum sekarat, membatalkan dibolehkannya istigfar untuk orang-orang musyrik dan dalil bahwa orang yang mati dalam keadaan musyrik termasuk penghuni neraka jahim, tak dapat dibebaskan dengan perantaraan apa pun
Hadis riwayat Musayyab bin Hazn رضي الله عنه, ia berkata:Ketika Abu Thalib menjelang kematian, Rasulullah صلی الله عليه وسلم datang menemuinya. Ternyata di sana sudah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Mughirah. Lalu Rasulullah صلی الله عليه وسلم berkata: Wahai pamanku, ucapkanlah: Laa ilaaha illallah, ucapan yang dapat kujadikan saksi terhadapmu di sisi Allah. Tetapi Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, apakah engkau membenci agama Abdul Muthalib? Rasulullah صلی الله عليه وسلم terus-menerus menawarkan kalimat tersebut dan mengulang-ulang ucapan itu kepada Abu Thalib, sampai ia mengatakan ucapan terakhir kepada mereka, bahwa ia tetap pada agama Abdul Muthalib dan tidak mau mengucapkan: Laa ilaaha illallah. Lalu Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Sungguh, demi Allah, aku pasti akan memintakan ampunan buatmu, selama aku tidak dilarang melakukan hal itu untukmu.
 Kemudian Allah Taala menurunkan firman-Nya: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat mereka, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu penghuni neraka jahim. Dan mengenai Abu Thalib, Allah Taala menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

Bab 10: Dalil yang menunjukkan bahwa orang yang mati dalam keadaan menetapi tauhid, niscaya akan masuk surga
Hadis riwayat Ubadah bin Shamit رضي الله عنه, ia berkata:Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Barang siapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa عليه السلام adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan.

Bab 11: Menerangkan jumlah cabang iman, yang paling tinggi dan yang paling rendah, keutamaan malu dan bahwa malu termasuk iman
Hadis riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata:Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman.

Bab 12: Menerangkan keutamaan Islam dan ajarannya yang paling utama
Hadis riwayat Abdullah bin Amru رضي الله عنه, ia berkata:Seseorang bertanya kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم Islam manakah yang paling baik? Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Memberikan makanan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.

Bab 13: Menerangkan sikap-sikap yang mendatangkan manisnya iman
Hadis riwayat Anas رضي الله عنه, ia berkata:Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka.

Bab 14: Wajib lebih mencintai rasulullah صلی الله عليه وسلم dari keluarga, anak, orang-tua dan semua manusia, serta memastikan bahwa seseorang yang tidak memiliki cinta semacam ini berarti tidak ada iman dalam dirinya
Hadis riwayat Anas bin Malik رضي الله عنه, ia berkata:Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: Seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya dan semua orang

0 komentar:

Post a Comment